Kelihatannya sih biasa2 saja. Yang kasat mata hanyalah 9 (sembilan) orang yang sibuk melakukan rutinitas ‘mulung’ di Sungai Ciliwung. Sejak pagi hari kedelapan laskar karung KPC ini terus saja berkutat dengan sampah plastik, styrofoam, sepatu rusak, celana dalam butut, sendal jepit putus, anakonda, dan sampah2 lainnya. Salah seorang dari kedelapan laskar tersebut sesekali mengeluarkan kameranya dari dalam tas. Lalu dengan tekun memotret seluruh moment indah, lucu, maupun serius selama aksi mulung ini.
Tak ada yang aneh dan tak ada yang spesial. Tapi kalo kita coba identifikasi siapa2 saja para laskar karung tsb, mungkin akan sedikit menarik. Dua orang laskar karung yang hadir hari itu adalah Ira (utusan dari Jakarta Barat) dan Takur (utusan dari tukang foto keliling). Keduanya ternyata adalah pasangan muda yang baru saja menikah beberapa hari sebelumnya.

Alhamdulillaah … ternyata masih ada tempat romantis di Ciliwung. Tumpukan sampah di sela batu dan tepian sungai ternyata tak mampu menghapus suasana romantis. Ketulusan cinta keduanya telah menyihir ketujuh kambing congek dan rabun merasa nyaman di aksi mulung ke-16 di pinggiran Perumahan Griya Katulampa, Bogor.
SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU KAWAN ... terima kasih atas kesejukan suasana ‘boelan madoe’ yang kalian berdua persembahkan buat Tjiliwoeng. Sekali lagi selamat buat Ira dan Takur!!
asik...bagi yang pacaran atawa mo dapat pacar boleh mulung dulu...baru cari jodoh..
OM Takur dan Mba IRA..selamat menempuh hidup baru..dan jangan buang sampahnya sembarangan ya OM
selamatmenempuh hidup baru buat om takur dan tante ira semoga bulan madunya di tjiliwoeng yang kemaren menyenangkan
bravo tjiliwoeng
ahahahaa.... waaa... ntr2 kita dtgnya malem2 ah kalo mau mulung biar ga diliput hahaha...
ok tetep bersih ya... makasi untuk semuanya...
ajak2 lg ya...